Agensi Berita Ahlul Bait (ABNA):
Tugas-Tugas Para Penanti
-
Mengenal Imam
Seorang penanti tidak boleh mengaku menanti tanpa mengenal Imam terlebih dahulu. Keteguhan dalam penantian bergantung pada pemahaman yang benar tentang pemimpin yang dinanti.-
Selain mengetahui nama dan nasab Imam, kita juga harus memahami kedudukannya.
-
Dalam sebuah riwayat, Imam Mahdi AS bertanya kepada seorang sahabat: "Apakah engkau mengenalku?"
Sahabat menjawab: "Ya, engkau adalah tuanku, anak dari tuanku."
Imam berkata: "Maksudku bukan pengenalan seperti itu. Aku adalah penerus terakhir Rasulullah SAW, dan melalui aku, Allah menghindarkan bencana dari keluarga dan pengikutku." -
Jika seorang penanti memiliki pengetahuan yang mendalam tentang Imam, ia akan merasa selalu berada di sisi Imam, seolah-olah berada di dalam khemahnya.
-
-
Memahami Sirah dan Sifat-Sifat Imam
Pengetahuan tentang akhlak dan kehidupan Imam akan memengaruhi perilaku seorang penanti. Semakin dalam pengenalannya, semakin besar pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari. -
Meneladani Imam
Setelah mengenal Imam, langkah selanjutnya adalah mengikuti jejaknya dalam segala aspek kehidupan.-
Rasulullah SAW bersabda:
"Berbahagialah orang yang bertemu dengan Al-Qaim dari keturunanku, sementara sebelumnya ia telah mengikuti para Imam dan menjauhi musuh-musuh mereka. Mereka adalah sahabatku dan orang yang paling mulia di sisiku." -
Seseorang yang meneladani Imam dalam ketakwaan, kesederhanaan, kesabaran, dan akhlak mulia akan memiliki kedudukan tinggi di sisi Imam.
-
-
Mengingat Imam
Seorang penanti sejati selalu mengingat Imam dalam setiap keadaan.-
Ketika berdoa, ia mendoakan keselamatan Imam.
-
Ketika bersedekah, ia memulakan dengan niat untuk Imam.
-
Ia memperbaharui bai'atnya setiap hari, seperti dalam Doa Ahd:
"Ya Allah, perbaharuilah untuknya (Imam Mahdi) pada pagi hariku ini dan sepanjang hidupku, janji, ikatan, dan bai'at yang ada di leherku. Aku tidak akan berubah atau goyah selamanya..." -
Dalam riwayat disebutkan, siapa yang membaca Doa Ahd selama 40 hari dengan penuh keyakinan, ia tidak akan lemah dalam perjuangan menanti Imam.
-
-
Persatuan dan Solidaritas
Masyarakat yang menanti Imam harus bersatu dan bergerak bersama untuk mewujudkan tujuan kemunculannya.-
Mengikuti Imam dan menjauhi musuh-musuhnya.
Imam Baqir AS bersabda:
"Berbahagialah orang yang bertemu Al-Qaim dari keturunanku, sementara sebelumnya ia telah mengikutinya, mencintai sahabat-sahabatnya, dan memusuhi musuh-musuhnya. Mereka adalah sahabatku dan orang yang paling aku cintai." -
Menentang bid’ah dan kemungkaran.
Seorang penanti tidak boleh diam melihat penyimpangan dan kejahatan merajalela. -
Tolong-menolong dalam kebaikan.
Imam Baqir AS berkata:
"Yang kuat di antara kalian harus menolong yang lemah, yang kaya harus berbuat baik kepada yang miskin, dan setiap orang harus saling menasihati dalam kebaikan."
-
Kesimpulan
Masyarakat penanti harus menjadi teladan dalam segala aspek kehidupan, mempersiapkan landasan yang kuat untuk kemunculan Imam Mahdi AS. Dengan demikian, mereka layak menjadi pembela sejati di masa pemerintahannya.
Your Comment